INILAHCOM, Jakarta - CLS Knights akan menghadapi wakil China, Chongson Kung Fu dalam lanjutan ASEAN Basketball League (ABL). Kalah kualitas, pelatih CLS, Koko Heru Setyo Nugroho meminta timnya bermain taktis dan pintar.
CLS akan menghadapi Chongson Kung Fu, Sabtu (6/1/2018) di GOR Kertajaya. Chongson Kung Fu datang dengan berbekal penuh percaya diri lewat tiga kemenangan beruntun yang mereka raih dan berada di posisi runner-up klasemen sementara.
Sementara itu, CLS Knights menelan empat kekalahan beruntun dan menempatkan klub asal Surabaya ini di peringkat delapan klasemen.
Menurut Koko, duel CLS melawan Chongson Kung Fu bagaikan David versus Goliath. Tapi, Koko tak gentar. Dia yakin Chongson Kung Fu punya kelemahan yang bisa dimanfaatkan.
"Saya katakan kepada para pemain, game ini seperti David versus Goliath. Kita sudah melihat tayangan video mereka. Di atas kertas kekuatan pemain mereka unggul di semua lini. Tapi bukan bearti lawan tidak punya kelemahan. Dalam situasi ini kita harus bermain taktis dan pintar," ujar Koko, dalam rilis yang diterima INILAHCOM.
"Yang paling penting juga di tengah hasil minor yang kami alami saat ini adalah menjaga semangat tim. Karena memang obatnya cuma menang. Empat kekalahan beruntun memang menyakitkan, tapi saya merasa progress tim sebenarnya sudah dalam track yang benar. Untuk itu secara mental saya berpesan untuk tetap fokus menjadi lebih baik di setiap latihan dengan cara kerja keras," tambahnya.
"Menang kalah itu bagian dari sebuah kompetisi, tapi jika kita mempersiapkan diri semakin baik lagi cepat atau lambat kami pasti akan meraih kemenangan," lanjut Koko.
Meski mengalami periode yang pelik karena mengalami empat kekalahan beruntun, Koko menilai sebenarnya timnya bisa bersaing dengan lawan. Hilangnya Duke Crews yang menjadi salah satu motor permainan memang sedikit berdampak buat irama permainan CLS Knights di lapangan.
Namun Koko tidak mau menjadikan itu sebagai salah satu alasan utama. Baginya semua pemain baik lokal maupun asing lainnya sudah memberikan kontribusi yang nyata paska menepinya Duke Crews.
"Dalam pandangan saya di kompetisi ABL ini, saya analogikan membangun sebuah tim seperti menjaga tanaman rumput di halaman rumah kita sendiri. Kadang halaman orang lain rumputnya kelihatan hijau (dalam artian banyak tim yang pada awal tahun ini mengganti para pemain impor yang bagus)," ungkap Koko.
"Mungkin kita suka iri melihat rumput tetanga yang lebih hijau. Sebaliknya, saya akan lebih memilih merawat rumput halaman sendiri, walau nanti belum terlihat subur, tapi selama kita siram, kasih pupuk, dan terus kita rawat maka hasilnya suatu saat rumput tersebut pasti akan segar dan hijau kembali. Demikian juga dengan tim ini, kami harus terus menjaga energi dan konsistensi permainan untuk mengembalikan CLS Knights Indonesia ke track kemenangan," tandasnya.
Baca Kelanjutan Lawan Wakil China, CLS Harus Main Taktis & Pintar : http://ift.tt/2qldOf3Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lawan Wakil China, CLS Harus Main Taktis & Pintar"
Posting Komentar