INILAHCOM, Jakarta - Guntur meraih medali perak dari cabor para renang nomor gaya dada 100 meter putra SB8. Ini mungkin menjadi persembahan medali pertama sekaligus terakhir bagi Indonesia.
Dalam babak final yang berlangsung di Stadion Akuatik, Senayan, Jakarta, Selasa (9/10/2018) malam WIB, Guntur finis kedua dengan catatan waktu satu menit 19,35 detik. Ia berada di belakang atlet Cina, Xu Haijiao dengan waktu satu menit 11,74 detik Sedangkan medali perunggu diraih Zaki Zulkarnaen yang menorehkan waktu satu menit 19,95 detik.
Guntur mengatakan dirinya sempat dilanda rasa gugup karena persaingan berlangsung ketat menunju akhir pertandingan. Ia bersyukur bisa mengamankan medali perak, capaian ini melebihi target yang dipasang lebih rendah.
"Sejak awal saya tegang karena musuhnya Cina ada tiga dan ada teman satu negara juga (Zaki Zulkarnaen) yang turun dari kelas besar ke kelas kecil yang memberatkan saya juga. Akan tetapi, Alhamdulillah, Allah memberikan rejeki bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia yakni medali perak," ujar Guntur kepada pewarta usai pertandingan.
"Dari kekuatan lawan saya tidak bisa menduga juga kemarin. Namun, saya memasang target untuk meraih perunggu karena kekuatan lawan itu sudah jauh dari jangkauan saya," ia menambahkan.
Guntur berpeluang menambah perolehan medali karena masih akan bertanding di nomor estafet, Rabu (10/10/2018) besok. Ia berharap bisa kembali meraih hasil positif tentunya dengan dukungan moril dari para penonton.
"Saya besok ikut estafet nomor gaya ganti. Strategi untuk besok Insya Allah doain aja yang terbaik buat kami," tandasnya.
Lebih lanjut, Guntur mengatakan Asian Para Games ini mungkin menjadi penampilan terakhirnya membela Indonesia di ajang internasional. Perenang 35 tahun merasa sudah seharunya menyerahkan tongkat estafet kepada juniornya, Zaki Zulkarnaen, yang menunjukkan peningkatan signifikan sejak pelatnas di Solo pada Januari lalu.
"Ini adalah medali terakhir saya buat Indonesia. Mungkin di Asian Para Games selanjutnya saya tidak bisa memperkuat Tim Indonesia lagi. Kalau untuk (Paralimpiade 2020) Tokyo, saya belum tahu."
"Zaki ini regenerasi saya yang paling baik dari atlet (para renang) Indonesia lainnya. Sejak awal pelatnas, Zaki tuh masih jauh dari best time dan sekarang dia bisa memecahkan rekor Asia Tenggara saya," ia memungkasi.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Raih Medali Perak Guntur Berniat Pensiun"
Posting Komentar