Search

Peluang Mengembangkan ”Sport Tourism” - kompas.id

Memuat data...

Kompas/Heru Sri Kumoro

Sirkuit Mandalika di Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (18/10/2021). Sirkuit Mandalika akan digunakan untuk ajang balap motor internasional, seperti World Superbike pada November 2021 dan MotoGP pada Maret 2022.

Indonesia memiliki peluang besar mengembangkan konsep wisata olahraga atau ”sport tourism”. Namun, sinergi dari berbagai pihak diperlukan, terutama para pemangku kepentingan bidang olahraga dan kepariwisataan, untuk dapat mewujudkannya.

Secara alamiah, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi penyelenggara kejuaraan olahraga tingkat internasional. Wilayah yang luas, kontur bentang alam bervariasi, dan pemandangan indah membuat Indonesia memiliki modal besar untuk mengembangkan jenis olahraga bernuansa wisata/rekreasi.

Konsep sport tourism ini tak jauh berbeda dengan olahraga rekreasi yang nomenklaturnya sudah sejak lama ada di Indonesia, yakni dalam Pasal 1 Ayat 12 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

Di pasal itu dinyatakan bahwa olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kegembiraan.

Memuat data...

Kompas

Para pembalap melintasi kawasan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada etape enam kejuaraan balap sepeda Tour de Singkarak (11/8/2016). Tour de Singkarak merupakan salah satu event olahraga dunia.

Dalam sebuah seminar virtual, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan bahwa wisata olahraga dapat membangkitkan perekonomian wilayah. Menurut catatan Organisasi Pariwisata Dunia (WTO), wisata yang dikombinasikan dengan olahraga dapat menjadi sektor wisata dengan pertumbuhan yang paling cepat. Bagi Indonesia, pertumbuhan sport tourism diperkirakan bisa mencapai Rp 18,790 triliun hingga tahun 2024.

Kini, Indonesia memiliki lima destinasi wisata olahraga prioritas. Mandalika yang akan menjadi arena perlombaan MotoGP 2022 adalah salah satunya. Sebagai informasi, empat destinasi wisata olahraga prioritas lainnya adalah balap sepeda Tour de Singkarak di Sumatera Barat, Borobudur Marathon di Jawa Tengah, Sail Sabang di Aceh, dan Bali Pro di Bali.

Sebagai lokasi kejuaraan MotoGP, Sirkuit Mandalika memiliki tujuh kelompok tribune seluas 56.453 meter persegi dengan kapasitas 48.580 kursi. Namun, karena MotoGP diselenggarakan di tengah pandemi, kapasitas penonton berpotensi dikurangi.

Memuat data...

KOMPAS/DANU KUSWORO

Ribuan peserta dilepas di titik start Borobudur Marathon 2019 di kawasan Taman Lumbini, kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (17/11/2019). Pergelaran lomba maraton saat itu diikuti 10.900 peserta dari berbagai negara.

Berkaca pada ajang World Superbike (WSBK) yang juga diselenggarakan di Mandalika pada November 2021 mendatang, jumlah penonton dibatasi maksimal 25.000 orang setiap harinya. Boleh jadi, kapasitas penonton MotoGP tak jauh berbeda.

Meski hanya separuh dari kapasitas yang ada, kedatangan penonton dan seluruh tim pebalap akan membawa dampak bagi perekonomian Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan nasional. Menggunakan asumsi rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara di Indonesia 2019 sebesar 1.145,64 dollar AS per kunjungan, total pengeluaran penonton MotoGP dapat mencapai lebih dari Rp 405 miliar. Penghitungan tersebut menggunakan kurs Rp 14.171,25 per dollar AS.

Merujuk definisi Badan Pusat Statistik, pengeluaran wisatawan mancanegara tersebut digunakan untuk akomodasi, makan dan minum, serta belanja cendera mata. Jika dihitung seluruh aktivitas ekonomi untuk operasional selama kejuaraan MotoGP, dampak ekonominya bisa lebih besar. MotoGP juga menjadi momentum mendukung program wisata olahraga atau sport tourism yang tengah digencarkan pemerintah.

Memuat data...

Dampak berganda

Ajang tersebut juga menjadi momentum mempromosikan Mandalika dan Lombok di mata dunia karena Mandalika sendiri telah resmi menjadi kawasan ekonomi khusus bidang pariwisata. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang, akan membangkitkan perekonomian NTB secara keseluruhan yang selama ini cukup tertinggal.

Tahun 2020, pertumbuhan ekonomi NTB terkontraksi minus 0,64 persen. Hal ini terjadi sebagai dampak pandemi Covid-19 layaknya provinsi lain dan Indonesia secara keseluruhan.

Namun, pada 2019 pertumbuhan ekonomi NTB hanya 3,9 persen di saat rerata pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,02 persen. Hal itu membuat NTB masuk dalam kelompok lima besar provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terendah.

Bahkan, NTB pernah menjadi satu-satunya provinsi yang mengalami kontraksi pada 2018, yakni minus 4,5 persen.

Memuat data...

KOMPAS/ZULKARNAINI

Tarian kolosal ditampilkan saat pembukaan Sail Sabang 2017, di Kota Sabang, Provinsi Aceh (3/12/2017). Pemerintah menyiapkan Sabang sebagai terminal wisata bahari bagi turis asing sekaligus mewujudkan target 20 juta kunjungan wisatawan asing ke Indonesia pada 2019.

Dengan resmi menjadi kawasan ekonomi khusus, Mandalika diproyeksikan mampu menarik investasi Rp 28,63 triliun pada 2030. Serapan tenaga kerja pun diperkirakan cukup tinggi, yakni 58.700 orang hingga tahun 2025. Hal tersebut menjadi harapan bagi NTB untuk tampil menjadi provinsi dengan energi yang baru dan bangkit dari ketertinggalan selama ini.

Bagi Indonesia secara keseluruhan pun, ajang kejuaraan tingkat internasional menjadi peluang untuk meningkatkan ekonomi. Salah satu manfaat adanya kejuaraan internasional di Indonesia adalah hadirnya pengunjung atau wisatawan dari seluruh penjuru dunia.

Hal ini menjadi penting lantaran jumlah wisatawan Indonesia turun drastis selama masa pandemi. Pada 2019, jumlah wisatawan mancanegara di Indonesia mencapai lebih dari 16 juta orang, tetapi pada 2020 hanya tersisa seperempat.

Penurunan tersebut sudah tentu berdampak besar pada ekonomi nasional mengingat cukup besarnya pengeluaran wisatawan mancanegara di Indonesia.

Memuat data...

Sanksi WADA

Namun, peluang-peluang besar tersebut berpotensi hilang lantaran Indonesia mendapat sanksi dari Lembaga Antidoping Dunia (WADA). Pada 15 September 2021, Indonesia mendapat surat dari WADA yang menyatakan bahwa Indonesia tidak mematuhi kode antidoping dunia (CODE).

WADA memberi waktu 21 hari bagi Indonesia untuk memberikan klarifikasi, tetapi hingga jatuh tempo tidak ada tanggapan dari Indonesia. Dengan demikian, pada 7 Oktober WADA kembali melayangkan surat ke Indonesia yang menyatakan bahwa Indonesia mendapatkan sanksi dari ketidakpatuhan tersebut.

Salah satu sanksi yang diberikan oleh WADA adalah Indonesia tidak boleh menjadi tuan rumah ajang kejuaraan olahraga, baik tingkat regional, kontinental, maupun dunia. Sanksi tersebut berlaku satu tahun atau bahkan lebih.

Memuat data...

BADMINTONPHOTO/BWF/YVES LACROIX

Kapten tim Piala Thomas Indonesia Hendra Setiawan (ketiga dari kiri) dan pelatih ganda Herry IP, mengangkat Piala Thomas pada upacara penghormatan pemenang Piala Thomas 2020 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark (17/10/2021). Sayangnya, akibat sanksi doping, bendera Merah Putih tidak dapat dikibarkan mengiringi kemenangan tim Indonesia.

Padahal, Indonesia memiliki sejumlah agenda kejuaraan olahraga dunia satu tahun mendatang, di antaranya MotoGP 2022, WSBK November 2021, dan kejuaraan bulu tangkis yang akan dilaksanakan November hingga Desember mendatang di Bali. Namun, agenda-agenda tersebut masih bisa dilaksanakan karena sudah ada kesepakatan sebelum sanksi WADA diturunkan.

Wakil Ketua Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) Reza Maulana menyatakan bahwa sanksi dapat berlaku lebih cepat dari satu tahun jika Indonesia dapat segera memenuhi aturan WADA. Artinya, Indonesia punya potensi lebih cepat terbebas dari sanksi WADA.

Meski demikian, hal-hal serupa harus menjadi perhatian serius, khususnya pengurus olahraga nasional di bawah koordinasi Kementerian Pemuda dan Olahraga. Harus diakui pula bahwa olahraga berkaitan erat dengan bidang lain, salah satunya ekonomi. Dapat dibayangkan berapa nilai rupiah yang akan melayang jika perhelatan akbar seperti MotoGP gagal terlaksana.

Baca juga: Upayakan Pencabutan Sanksi WADA

Jika kelalaian-kelalaian serupa terjadi di kemudian hari, bukan tidak mungkin Indonesia akan kehilangan besarnya dampak berganda dari adanya ajang perlombaan internasional. Hal ini menjadi penting lantaran saat ini kedatangan satu wisatawan ke Indonesia pun menjadi sangat berarti di tengah terpaan pandemi Covid-19.

Tentu juga tak diharapkan konsep sport tourism yang tengah digalakkan dan menjadi kebanggaan Indonesia hanya tinggal nama. Sinergi antarlembaga diperlukan untuk menyukseskan sport tourism di Tanah Air. (LITBANG KOMPAS)

Baca juga: Kala Indonesia Tersudut Doping

Adblock test (Why?)



"Sport" - Google Berita
October 25, 2021 at 06:01AM
https://ift.tt/3Cql75P

Peluang Mengembangkan ”Sport Tourism” - kompas.id
"Sport" - Google Berita
https://ift.tt/35r9aeK
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Peluang Mengembangkan ”Sport Tourism” - kompas.id"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.