INILAHCON, Jakarta - Menindak lanjuti dugaan match fixingatau pengaturanskor pertandingan sepak bolaLiga Indonesia, Mabes Polri bersama Polda Metro Jaya membentuk Satuan Tugas (Satgas) AntiMatch Fixing beranggotakan 145 personel.
Sebelumnya, Bareskrim Polri membentuk Tim PemberantasanMatch Fixingyang bahkan sudah diterjunkan ke lapangan. Sebab itu, indikasi perpecahan di tubuh Polri dalam menyikapimatch fixingpun menyeruak. Benarkah?
"Itu tidak benar. Mereka solid,kok. Justru pembentukan satgas ini akan memperkuat tim yang sudah dibentuk Bareskrim. Di sini tidak ada kepentingan pribadi, yang ada ialah kepentingan negara," ungkap Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Sabtu (22/12/2018).
KPSN adalah inisiator pemberantasan match fixingyang pertama kali menggulirkan isu tersebut ke publik, dan bak gayung bersambut, Bareskrim Polri pun membentuk Tim PemberantasanMatch Fixing.
"Kita justru apresiasi langkah Kapolri dan wakaba reskrim membentuk satgas yang akan bersinergi dengan tim Bareskrim,itu prestasi luarbiasa " jelas Suhendra yang mendirikan KPSN demi membersihkan persepakbolaan nasional dari mafia judi.
Langkah ini membuktikan bahwa pemerintah dan Polri sungguh-sungguh merespons dugaanmatch fixingitu.
"Tidak seperti spekulasi liar sementara ini bahwa pembentukan satgas justru akan melahirkan mafia baru yang lebih dahsyat," cetus Suhendra yang ingin mengembalikan PSSI kekhittah-nya sebagai alat pemersatu bangsa.
Menurut Suhendra, selama ini banyak prestasi yang berhasil dicetak tim match fixing,antara lain melakukan advokasi terhadap PSMS Medan saat berseteru dengan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi sehingga PSMS akhirnya menang di pengadilan; serta memancing testimoni Manajer Metro FC Malang Bambang Suryo, mantan pemain TimnasRochy Putiray, dan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono soalmatch fixing;dan sederet prestasi lainnya.
Ditanya apakah dirinya siap menjadi Ketua Umum PSSI menggantikan Edy Rahmayadi yang merangkap jabatan Gubernur Sumatera Utara sehingga PSSI "dianaktirikan"?
Sambil tersenyum, Suhendra menjawab, "Pejuang itu tidak boleh pamrih. Saya hanya fokus pada perbaikan sepak bola nasional," tandasnya.
Baca Kelanjutan Tim Match Fixing Tetap Solid : http://bit.ly/2PU3cLyBagikan Berita Ini
0 Response to "Tim Match Fixing Tetap Solid"
Posting Komentar