Penjelasan Bos Honda Soal Insiden Marquez-Rossi

INILAHCOM, Jakarta - Bos tim Honda, Alberto Puig, angkat bicara soal insiden Valentino Rossi dan Marc Marquez. Ia memastikan insiden senggolan tersebut bukan sebuah kesengajaan melainkan umum terjadi di trek balap.

Rossi dan Marquez menjadi pembicaraan hangat sejak awal pekan ini menyusul insiden senggolan yang menyebabkan The Doctor terjatuh di tikungan ke-13 lap 20 GP Argentina, Senin (9/4/2018).

Akibatnya, Rossi menyudahi balapan di urutan ke-19 sedangkan Marquez yang mendapat penalti selama 30 detik berada di peringkat 18.

Kejadian tersebut memanaskan kembali perseteruan dua pebalap yang sempat mereda setelah peristiwa serupa di Sirkuit Sepang tiga tahun lalu.

Menurut Puig, insiden tersebut bukan sepenuhnya salah Marquez. Trek basah juga bisa menjadi penyebab kedua pebalap kehilangan kendali dan akhirnya saling bersentuhan.

"Di masalah kedua dengan Valentino, memang benar bahwa di tikungan itu, jika Anda memeriksanya di televisi, ada genangan air di lintasan. Jadi ketika itu terlihat seperti dia terkunci, dia harus melepas rem dan tergelincir," kata Puig seperti dikutip dari Crash.net.

"Maksud say Valentino juga sedikit tergelincir. Bukan seperti Marc (Marquez) datang, di sebuah posisi di mana ada seorang pebalap lain. Kedua pebalap melebar sedikit dan sayang sekali, karena ada air jadi menyenggol dan kemudian Vale (Rossi) jatuh di rumput."

"Kami sadar bahwa ini adalah sebuah insiden balapan dan tentu saja kami menyesal karenanya. Tapi sudah pasti, di situasi seperti ini semua orang memiliki interpretasi sendiri-sendiri. Race Direction memiliki interpretasi sendiri dan juga para pebalap. Tentu saja kami percaya pada pebalap kami, apa yang dia katakan kepada kami," ia menambahkan.

Dalam kesempatan tersebut, Puig juga tak lupa meminta maaf atas kejadian yang melibatkan pebalapnya.

"Saya benar-benar minta maaf atas apa yang terjadi. Di sisi lain, kami tidak menilai pebalap kami semberono. Saya pikir itu adalah insiden balapan, lintasannya licin, rumit, dan inilah yang terjadi," dia memungkasi.

Let's block ads! (Why?)