Search

Ketika Corona Membuat Penggemar Olahraga Kesepian - Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Wabah corona yang melanda dunia membuat semua kompetisi, kejuaraan dan kegiatan olahraga lainnya di muka Bumi ini dihentikan setidaknya sampai April 2020. Bahkan Olimpiade 2020 di Tokyo, yang semula dijadwalkan 24 Juli-9 Agustus, ditunda setahun.

Tak ayal penggemar olahraga di dunia mulai kehilangan tontonan dan bacaan favorit. Itu berarti tidak akan ada lagi live score, tayangan sepak bola di televisi, atau tagar-tagar seperti #OleOut ataupun #LiVARpool menjadi trending topic di media sosial.

Tidak ada lagi pembahasan sepak bola yang selalu menjadi obrolan seru, terkadang sengit, di setiap tongkrongan maupun perkantoran.

Semua klasemen liga terhenti seketika gara-gara corona. Nasib Liverpool pemimpin klasemen sementara Liga Primer dengan 82 poin untuk segera mengakhiri dahaga gelar juara Liga Inggris tiga dasawarsa pun belum jelas.

Demikian juga nasib Manchester United yang baru kedatangan juru selamat bernama Diego Fernandes. Seorang penggemar Manchester United mengungkapkan betapa ia amat merindukan momen-momen saat ia masih bisa menonton pertandingan sepak bola.

"Kangen nonton bola," kata Rahmatul Fajri, seorang pekerja swasta di Jakarta, seperti dikutip Antara, Senin, 30 Maret 2020.

"Kadang gue nonton tayangan ulangnya," ujarnya melanjutkan.

Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang penggemar NBA. Sejak NBA ditangguhkan tiga pekan lalu, ia sudah tidak bisa lagi melihat aksi idolanya di layar kaca.

"Gue udah mulai kangen lihat klub kesayangan gue, Houston Rockets main. Kangen liat aksinya Russell Westbrook sama James Harden," kata Krisna Daneshwara, yang juga berprofesi sebagai jurnalis olahraga itu.

Kekosongan yang sama dirasakan oleh media olahraga. Mereka harus memutar otak agar bisa tetap memberikan hiburan dan sajian olahraga kepada para penggemar di tengah absennya pertandingan yang banyak ditunda akibat pandemi virus corona.

Segala cara dilakukan mulai dari menayangkan perdebatan sengit para pandit, laporan pertandingan secara terperinci, hingga menayangkan ulang pertandingan, yang tidak pernah dilakukan sebelumnya.

Di Inggris, legenda Tottenham, Barcelona, dan timnas Inggris, Gary Lineker, rela menjadikan rumahnya sebagai tempat syuting sebuah acara program Match of the Day bersama tamunya, Alan Shearer dan Ian Wright.

Pada acara tersebut, Lineker, Shearer, dan Wright memperdebatkan kapten terhebat sepanjang masa Liga Inggris. Sebuah topik yang mau tidak mau harus ditemukan ketika tajuk berita tak jauh dengan corona.

Di Italia yang menjadi negara di dunia paling terdampak paparan virus corona, stasiun televisi mereka difokuskan untuk meningkatkan rasa nasionalisme melalui sepak bola.

Sky Sports, misalnya menyiarkan pertandingan timnas Italia saat menang di Piala Dunia 2006. Ada juga acara khusus menayangkan para pelatih Italia yang mencatatkan prestasi di Inggris.

Ada Claudio Ranieri, pelatih yang membawa gelar Liga Inggris bagi Leicester City, Roberto Mancini yang memenangi gelar untuk Manchester City, serta Carlo Ancelotti yang pernah membawa Chelsea juara Liga Inggris dua kali.

Kemudian di Prancis, sebagian besar porsi pemberitaan olahraga diisi dengan laga-laga akbar antara Marseille vs PSG, yang musim ini harus ditunda akibat virus corona. Televisi mengajak orang-orang terjebak nostalgia pertandingan Le Classique sedekade terakhir.

Stasiun Sky Jerman memutuskan untuk mengisi tayangan akhir pekan dengan menayangkan ulang kompilasi gol-gol spektakuler Bundesliga. Sedangkan layanan streaming DAZN memilih untuk menayangkan seluruh laga final Liga Champions mulai dari 1992 hingga 2019.

MotoGP mengakali kekosongan kompetisi musim 2020 dengan menyajikan ajang balapan virtual untuk mengobati kerinduan para penggemar.

Walhasil, Alex Marquez yang di dunia nyata belum bisa mengalahkan sang kakak, Marc, akhirnya memenuhi mimpi kecilnya lewat kelihaian jari-jarinya mengendalikan joystick dan keluar sebagai pemenang balapan pertama kompetisi yang bertajuk #StayAtHomeGP itu.

Selain menggelar balapan virtual, MotoGP juga akan menayangkan sesi wawancara dan video dokumenter para juara dunia seperti Marc Marquez, Jorge Lorenzo hingga Casey Stoner di laman resmi MotoGP.

Menghadapi wabah corona, olahragawan dan penggemarnya setara. Diliputi kekosongan. Dihinggapi pertanyaan kapan mereka bisa kembali merumput, melantai, mengaspal dan merasakan lagi emosi yang membuncah dari sebuah kompetisi.

Let's block ads! (Why?)



"Sport" - Google Berita
March 30, 2020 at 11:07AM
https://ift.tt/2vXHKkS

Ketika Corona Membuat Penggemar Olahraga Kesepian - Tempo
"Sport" - Google Berita
https://ift.tt/35r9aeK
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ketika Corona Membuat Penggemar Olahraga Kesepian - Tempo"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.