Search

Kelemahan Ganda Putri Disiplin dan Tanggung Jawab

INILAHCOM, Jakarta - Nitya Krishinda Maheswari, yang kini menjabat sebagai staf pelatih PBSI di nomor ganda putri, mengatakan, kelemahan di sektor ganda putri saat ini adalah masalah disiplin dan tanggung jawab.

Nitya tak lagi menjadi pemain bulutangkis. Tahun ini PBSI memercayainya sebagai staf pelatih bersama Eng Hian (pelatih kepala) dan Chafidz Yusuf (asisten pelatih).

Menurut Nitya, yang pernah meraih medali emas Asian Games 2018 bersama Greysia Polii, salah satu kelemahan ganda putri saat ini adalah disiplin dan tanggung jawab yang masih kurang.

Saat ini Indonesia bertumpu pada Greysia Polii/Apriyani Rahayu dimana mereka sudah bisa menembus peringkat 10 besar dunia di antara dominasi pasangan asal Jepang. Sementara jarak dengan ganda putri lain masih cukup jauh.

"Sebenarnya sih ganda putri tidak susah banget ya, lebih ke tanggung jawab anak-anaknya, makin ke sini cuma, oke saya latihan, diberangkatkan ke pertandingan, hasilnya menang-kalah, ya sudah," ungkap Nitya, dikutip dari Badmintonindonesia.org.

"Tapi mereka agak kurang dari segi tanggung jawab ke diri sendiri. Ini sangat luas, misalnya bangun pagi, dari hal-hal kecil. Misalnya telat latihan, dari sini sudah mulai kelihatan. Lalu soal kemauan. Semua atlet pasti punya kemauan untuk juara. Tapi bisa kelihatan, mana yang cuma mau doang, mana yang mau dan benar-benar mau menjalankan," tambahnya.

"Saya dan koh Didi (Eng Hian) pernah mengalami sebagai pemain, jadi kami tahu kalau atlet ini benar-benar atau sekadar menjalankan saja. Atlet kadang belum bisa memahami, latihan ini untuk ini, latihan ini manfaatnya untuk ini," tandasnya.

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Kelemahan Ganda Putri Disiplin dan Tanggung Jawab : http://bit.ly/2C6W6OM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kelemahan Ganda Putri Disiplin dan Tanggung Jawab"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.