INILAHCOM, Melbourne - Petenis putra Andy Murray mengumumkan akan gantung raket usai grand slam Wimbledon di pertengahan tahun ini. Cedera panggul menjadi alasan Murray memutuskan pensiun.
Murray mengumumkan rencana gantung raket dalam sebuah jumpa pers di Melbourne, jelang grand slam Australia Terbuka yang akan dimulai 14 Januari mendatang.
Sambil meneteskan air mata, Murray mengatakan, selama ini dia menahan rasa sakit di bagian panggulnya. Rasa sakit yang tak bisa ditahan lagi membuat petenis 31 tahun memutuskan gantung raket.
Dia berharap bisa mengakhiri kariernya di Wimbledon. Tapi, bukan tak mungkin Australia Terbuka bisa menjadi turnamen terakhirnya.
"Saya kesulitan dalam waktu yang lama dan saya merasakan rasa sakit selama 20 bulan terakhir. Saya sudah berusaha melakukan semua agar sakit di panggul ini membaik tapi tak begitu kenyataannya," ujar Murray, dikutip dari Daily Mail.
"Saya lebih baik dibandingkan enam bulan lalu, tapi rasa sakitnya masih ada. Ini sangat sulit. Saya akan main di sini (Australia Terbuka). Saya masih bisa bermain di level tertentu, bukan level yang saya inginkan pastinya," katanya.
"Bukan hanya itu. Rasa sakitnya sangat luar biasa, saya tak ingin terus bemain dengan cara seperti ini. Saya sudah berusaha melakukan apa saja tapi tak berhasil. Saya mengatakan pada tim, mungkin Wimbledon menjadi turnamen terakhir saya. Tapi saya juga belum yakin bisa melakukannya. Bisa saja Australia Terbuka menjadi turnamen terakhir saya," ujarnya.
Selama kariernya, Murray memenangkan tiga titel grand slam, yakni Wimbledon (2013, 2016) dan Amerika Serikat Terbuka (2012). Dia juga memenangkan dua medali emas Olimpiade (2012, 2016).
Baca Kelanjutan Andy Murray Gantung Raket Usai Wimbledon : http://bit.ly/2TGV9nGBagikan Berita Ini
0 Response to "Andy Murray Gantung Raket Usai Wimbledon"
Posting Komentar