Search

Virus Corona, Tokyo 2020, dan Penundaan Olimpiade di Perang Dunia - Tempo.co

TEMPO.CO, Jakarta - Pembukaan Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, 24 Juli-9 Agustus, masih lima bulan lagi. Panitia menegaskan akan tetap menggelar acara sesuai rencana meski wabah virus corona semakin meluas.

Tapi, virus yang kini dikenal dengan sebutan  COVID-19 ini telah mulai mempengaruhi persiapan tuan rumah. Jadwal pelatihan ribuan petugas sukarelawan telah ditunda.  

Di depan publik, panitia di Jepang menegaskan penundaan jadwal pelatihan itu tidak akan berdampak besar.

“Tidak ada pertimbangan untuk membatalkan Pertandingan (Olimpiade). Demikian juga penundaan kegiatan ini tidak akan berdampak kepada persiapan secara keseluruhan,” kata panitia pada Jumat, 21 Februari 2020, setelah kegiatan pelatihan sukarelawan Olimpiade 2020 dibatalkan.

Pelatihan untuk sukarelawan Olimpiade 2020 itu dijadwalkan kembali pada Mei sebagai langkah  yang disebut pejabat setempat sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran infeksi.  

Pekan lalu, partisipasi dalam lomba lari Tokyo Marathon dibatasi hanya untuk atlet elit sekitar 200 orang.

Pada Maret 2020 nanti, obor Olimpiade dijadwalkan dikelilingkan secara estafet selama empat bulan di Jepang. Sekitar 10 ribu orang pembawa obor direncanakan membawa api Olimpiade ini melalui 47 prefektur Jepang.

Sebuah gladi resik untuk estafet obor tersebut yang diadakan pada awal Februari 2020 ini, memberikan gambaran sekilas tentang apa yang tampak sebenarnya. Saat peserta membawa obor, para penonton berbaris di jalan-jalan dengan topeng atau alat penutup hidung dan mulut.

Jika Olimpiade 2020 berjalan seusai rencana, kontingen dari Cina diperkirakan yang paling terkena dampak dari virus corona ini. Banyak atlet Cina yang mesti berlatih dalam tempat tertutup dan tak bisa mengadakan uji coba ke luar negeri. Beberapa tim dari mereka yang sudah berada di luar negeri tak bisa kembali pulang karena merebaknya virus ini.

Pengunjung Olimpiade 2020, terutama dari luar Jepang, untuk sementara ini dikhawatirkan akan jauh menyusut karena merebaknya wabah virus corona ini.

Memindahkan, membatalkan, atau memindahkan pertandingan Olimpiade membutuhkan kondisi khusus. Sejak berdirinya Komite Olimiade Internasional pada 1986, Olimpiade hanya dibatalkan tiga kali, yaitu satu kali selama Perang Dunia I dan dua kali selama Perang Dunia II.

Ada acara olahraga dunia yang dipindahkan setelah adanya wabah penyakit SARS, yaitu sepak bola Piala Dunia Wanita 2003 yang dipindahkan dari Cina ke Amerika Serikat.

Olimpiade di Tokyo 2020, yang merupakan Olimpiade Musim Panas, skalanya jauh lebih besar dari Piala Dunia Wanita 2003 itu. Ada lebih dari  11.090 atlet dari sekitar 200 negara yang dijadwalkan tampil di Tokyo.

“Saya ingin memperjelas bahwa Komite Organisasi Panitia dan Komite Olimpiade Internasional tidak mengadakan diskusi apapun tentang apakah akan mengadakan Olimpiade Tokyo atau tidak,” kata Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, di depan parlemen pada 6 Februari 2020.

Tokyo telah bersiap untuk menggelar Olimpiade 2020 selama lebih dari tujuh tahun dan menghabiskan sekitar US$ 26 miliar atau sekitar Rp 361,79 triliun untuk menyiapkan semua saranya. Sponsor dan perusuhaan media membayar lebih dari U$ 5 miliar setiap empat tahun untuk terlibat dalam berbagai pertandingan di pesta olahraga multicabang terbesar di dunia ini.

NEW YORK MAGAZINE | BLOOMBERG NEWS

 

Let's block ads! (Why?)



"Sport" - Google Berita
February 25, 2020 at 01:50PM
https://ift.tt/2TgypML

Virus Corona, Tokyo 2020, dan Penundaan Olimpiade di Perang Dunia - Tempo.co
"Sport" - Google Berita
https://ift.tt/35r9aeK
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Virus Corona, Tokyo 2020, dan Penundaan Olimpiade di Perang Dunia - Tempo.co"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.