Search

Pemain Indonesia Adapatasi Aturan Servis Baru

INILAHCOM, Jakarta - Pebulutangkis Indonesia sudah memulai latihan servis berdasarkan peraturan baru yang ditetapkan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). Tinggi servis tak boleh melebihi 115 cm.

Sebelumnya, tinggi servis disesuaikan dengan dengan antropometri tubuh masing-masing yaitu di rusuk terbawah. Aturan batasan tinggi servis ini mengharuskan saat pertemuan shuttlecock dan kepala raket (impact), tidak boleh lebih tinggi dari 115 cm.

Ketentuan ini rencananya mulai dicoba pada kejuaraan All England 2018 BWF World Tour Super 1000 yang akan berlangsung bulan depan. Guna mempersiapkan para atlet, PBSI telah memulai latihan servis menggunakan alat pengukur tinggi servis.

Jumat (23/2), sebanyak tiga wasit bersertifikat BWF didatangkan khusus untuk memberi arahan dan masukan kepada para atlet mengenai aturan baru ini. Salah satunya adalah Edy Rufianto yang telah malang melintang bertugas sebagai wasit dan hakim servis di berbagai turnamen internasional.

"Rata-rata kesulitannya adalah tangan kiri yang memegang shuttlecock, selalu mengangkat keatas pada saat akan memukul shuttlecock. Bisa saja sebelum servis, shuttlecock posisinya di bawah, tapi saat impact, tangannya keatas, waktu mau memukul kebawah lagi. Ini mungkin terjadi, seperti service-nya Christinna Pedersen (pemain putri Denmark)," ujar Edy, dikutip dari Badmintonindonesia.org.

"Ini tujuannya mengawasi servis tinggi. Mungkin awalnya ada pemain-pemain tertentu yang merasa dirugikan dengan aturan yang lama. Servis-nya sering di-fault dengan batasan iga terbawah, artinya sesuai dengan antropometri si atlet. Kalau atletnya tinggi seperti (Mads Pieler) Kolding, ya berarti otomatis rusuk terbawahnya juga tinggi. Rusuknya dia akan se-dada orang lain, misalnya Kevin (Sanjaya Sukamuljo) yang tidak terlalu tinggi," tambahnya.

Disebutkan Edy, aturan baru ini memang kurang menguntungkan bagi pemain berpostur tinggi, namun menguntungkan untuk pemain berpostur tidak terlalu tinggi, seperti mayoritas pemain Indonesia. 115 cm ini dianggap sebagai batas aman bagi pemain untuk melakukan servis tinggi (flick servis), bahkan mereka yang tinggi sekalipun.

"Greysia (Polii) saya ukur rusuk terbawahnya itu ketinggiannya 112 cm, artinya dia diuntungkan tiga cm lebih tinggi dari aturan yang lama. Servisnya dia bisa naik lagi tiga cm," katanya.

"Sekarang tidak ada batasan batang raket dan kepala raket di bawah, bisa saja Kevin servis drive, bisa serang. Untuk pemain seperti Kevin, Marcus (Fernaldi Gideon), Apriyani (Rahayu), aturan ini justru menguntungkan, buat yang berpostur tinggi, ini bisa jadi bencana," tandasnya.

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Pemain Indonesia Adapatasi Aturan Servis Baru : http://ift.tt/2GBozwM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pemain Indonesia Adapatasi Aturan Servis Baru"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.