Kemenpora Evaluasi Cabor yang Gagal Penuhi Target

INILAHCOM, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan melakukan evaluasi pencapaian Kontingen Indonesia di Asian Games 2018, termasuk konsekuensi cabang olahraga yang gagal memenuhi target.

Indonesia finis di peringkat empat Asian Games dengan raihan 98 medali yang terdiri dari 31 emas, 24 perak dan 43 perunggu. Catatan tersebut melebihi target yang dicanangkan Kemenpora yaitu 16 medali emas.

Secara keseluruhan, Kemenpora puas dengan prestasi para atlet yang berlaga di pesta olahraga bangsa-bangsa Asia. Bonus yang dijanjikan pun sudah digelontorkan kepada para atlet peraih medali sebelum Asian Games 2018 resmi ditutup.

Namun demikian, Kemenpora tetap akan mengevaluasi dengan merancang aturan soal penghargaan dan hukuman bagi cabang olahraga yang gagal memenuhi target.

Sekretaris Kemenpora, Gator S. Dewa Broto, mengatakan aturan mengenai penghargaan dan hukuman tersebut diberlakukan dengan tujuan menanamkan kejujuran pada setiap cabang olahraga.

Selain itu, tentunya untuk meningkatkan level persaingan dan memenuhi target yang ditentukan.

"Penghargaan dan hukuman untuk cabang olahraga yang tidak berhasil mencapai target pasti ada. Sekarang masih kami godok aturannya," ujar Gatot di Jakarta, Kamis (6/9/2018).

"Intinya, kami ingin mengajarkan setiap cabang olahraga untuk jujur. Target harus dibuat sesuai dengan kemampuan. Kalau tidak ada reward and punishment, pengurus akan enak saja, padahal sudah ditargetkan sekian emas, nyatanya tak terpenuhi," tandasnya.

Lebih lanjut, Gatot mencontohkan cabor Atletik yang awalnya menargetkan satu medali emas di Asian Games 2018, namun setelah melihat lagi kemampuannya target tersebut terpaksa diubah.

"Awalnya, atletik itu menargetkan satu medali emas. Tapi kemudian mereka (pengurus PASI) mengubah targetnya menjadi zero emas. Ternyata benar, dan hasilnya adalah dua perak, satu perunggu," ia memungkasi.(tar)

Let's block ads! (Why?)