INILAHCOM, Jakarta - Sidang OCA Executive Board ke-70 dan OCA General Assembly ke-36 di Ashgabat, Turkemenistan, pada 18-20 September lalu memutuskan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang akan memainkan 40 cabang olahraga.
Penetapan jumlah cabang olahraga tersebut diyakini tidak akan menambah biaya penyelenggaraan serta membebankan Indonesia sebagai tuan rumah.
Indonesia yang datang ke Ashgabat untuk mempresentasikan kesiapan sebagai tuan rumah Asian Games XIX, sebenarnya mencoba mengajukan kembali proposal berisi 39 cabang olahraga yang juga sudah di sepakati sebelumnya oleh OCA pada bulan April 2017.
Pasalnya untuk penyelenggaraan pertandingan satu cabang tambahan, yang telah diputuskan pada rapat Coordination Committee VII pada 18 Agustus lalu di Jakarta, yakni RollerSport (skateboarding dan roller skate) di pesta olahraga bangsa Asia ke-18 tahun depan, akan sepenuhnya ditanggung oleh federasi internasional cabang olahraga ini.
Baik itu Confederation of Asia Roller Sports (CARS) atau International Roller Sports Federation (FIRS) dan juga Asian Skateboarding Federation (ASF) atau International Skateboarding Federation (ISF).
"Saat sidang OCA Executive Board, tim INASGOC menyampaikan concern utama pada efektifitas biaya sesuai arahan Ketua Pengarah Asian Games, sehingga mencoba mengajukan kembali 39 cabang olahraga. Hanya saja, OCA punya pertimbangan sendiri. Dan setelah melihat concern utama dari Indonesia, akhirnya mereka memutuskan akan meminta International Federation-nya Rollersport (Skatebording dan Rollerskate) untuk menanggung biaya penyelenggaraan pertandingan serta pembangunan venue nya, Jadi tidak akan membebani Indonesia terlalu banyak," ujar Sekjen INASGOC, Eris Herryanto, Rabu (27/9/2017).
Ada dua hal yang ditekankan OCA atas penambahan cabang tersebut. Pertama, karena Asian Games merupakan pesta multi cabang terbesar kedua setelah Olimpiade, sementara Sport Discipline Skateboarding akan dimainkan di Olimpiade Tokyo 2020.
Kedua, Sport Dicipline Rollerskate atas pertimbangan cabang ini akan dipertandingkan di Youth Olympic 2019 di Buenos Aires, Argentina, maka Asian Games 2018 dianggap sebagai sarana yang tepat untuk mempertandingkan cabang Olimpiade tersebut.
"Jika melihat lebih jauh, OCA tengah mendukung usaha-usaha dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk "memudakan" semua ajang multi event dengan memasukkan cabang-cabang untuk generasi muda. Atas pertimbangan itulah, kami harus memberikan mendukung, sebab bagaimanapun juga hal itu menjadi kebanggaan bagi Indonesia karena menjadi bagian penting dari tujuan besar OCA dan IOC," lanjut Eris.
Atas ketetapan OCA tersebut, INASGOC akan melaporkan kepada Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018, Jusuf Kalla. Selama ini, Jusuf Kalla yang juga Wakil Presiden RI selalu menekankan penghematan di segala sektor dalam penyelenggaraan Asian Games. Termasuk selektif dalam menggelar cabang olahraga yang akan dipertandingkan.
Berkaitan dengan venue untuk cabang tambahan itu, Indonesia sudah memiliki dua arena yang cukup representatif, yakni di Jakabaring Sports City, Palembang yang pernah digunakan untuk SEA Games 2011 dan GOR Saparua Bandung. Keduanya sudah memiliki arena untuk roller sports, dan tinggal membangun skatepark untuk skateboarding.
"Nanti, federasi internasional atau federasi Asia skateboard/ rollersports akan menanyakan kepada Jakarta atau Palembang siapa yang berminat. Mereka akan siap membangunnya," tambahnya.
Baca Kelanjutan 40 Cabor di Asian Games 2018 Tak Bebani Indonesia : http://ini.la/2407430Bagikan Berita Ini
0 Response to "40 Cabor di Asian Games 2018 Tak Bebani Indonesia"
Posting Komentar