Dana Belum Cair DKI Ditarget Juara Umum PON 2020

INILAHCOM, Jakarta - KONI Jakarta menggelar rapat untuk menentukan target kontingen DKI Jakarta di PON Papua 2020. Dalam rapat tersebut juga disinggung soal anggaran untuk pembinaan cabor belum cair.

Rapat yang berlangsung di Gedung DPRD DKI, Rabu (7/3/2018), dipimpin oleh jajaran Pembina KONI DKI Jakarta diketuai oleh M. Taufik, dan anggota Sjahrial, Ashraf Ali dan Ferrial Sofyan.

M. Taufik meminta semua jajarannya fokus mewujudkan target kontingen DKI Jakarta jadi juara umum di PON 2020 mendatang. Dia menginginkan adanya singergi semua unsur agar target tersebut tidak meleset.

"Kita tetap konsen saja soal PON 2020 jangan mikirin Pergub. Karena Pergub produk menghayal jadi jangan lagi kita pikirin. Kita harus mengukir prestasi untuk mengharumkan ibu kota. Jadi juara umum itu harga mati tidak ada lagi tawar menawar," kata Taufik.

"Segera lakukan kalkulasi berapa kita akan dapat medali emas. Dan lakukan pembinaan yang matang," dia melanjutkan.

Ketua Umum KONI DKI Jakarta Djamhuron P Wibowo menyatakan, KONI sudah sepakat untuk terus bekerja demi mengharumkan nama ibukota. Bahkan, slogan KONI, 'Ayo, Bung Rebut Kembali' adalah upaya untuk merebut juara umum di Papua.

Dalam kesempatan tersebut disinggung juga belum cairnya anggaran sejumlah cabang olahraga yang termasuk di dalamnya anggaran pembinaan, vitamin atlet, hingga gaji pelatih. Anggaran tersebut masih ditahan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta.

Cabor Akuatik menyatakan, saat ini pihaknya sudah tertatih-tatih dalam membiayai atlet dan pelatih dalam melakukan latihan. Hal senada juga dialami juga oleh cabor Golf DKI Jakarta.

"Kalau anggaran pembinaan tidak cair jangan tuntut kami juara umum dong. Pembinaan itu butuh dana. Kalau dana tidak diturunkan sama saja bohong," kata Ferrial Sofyan yang merupakan cabor Golf Jakarta.

Untuk mengatasi polemik tersebut, M. Taufik akan berusaha mencari sumber pendanaan dari pihak swasta.

"Nanti kita adakan pertemuan dengan pengusaha agar mereka mau membantu dan menjadi bapak angkat di setiap cabor," ungkapnya menutup.

Let's block ads! (Why?)